.



GAMBARAN UMUM

PERSALINAN AMAN DI PUSKESMAS (PA DIMAS)

 

I.     Latar Belakang

Persalinan adalah serangkaian kejadian pada ibu hamil selama proses pengeluaran hasil konsepsi melalui jalan lahir yang telah cukup bulan atau hampir cukup bulan yang diikuti dengan keluarnya plasenta dan selaput ketuban dari uterus ibu (Depkes, 2008).

Pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan merupakan pelayanan persalinan yang aman karena dilakukan oleh tenaga kesehatan yang kompeten. Persalinan yang aman ialah persalinan yang mempunyai pengetahuan, keterampilan, alat untuk memberikan pertolongan yang bersih, memberikan pelayanan nifas kepada ibu dan bayi.

Pertolongan persalinan yang ditolong oleh tenaga non nakes atau yang sering dikenal dengan dukun paraji memiliki resiko yang lebih besar dibandingkan persalinan yang dilakukan oleh tenaga kesehatan yang kompeten. Hal ini terjadi karena tenaga non nakes tidak mempunyai pendidikan yang sah terkait permasalahan kebidanan serta dari segi sterilisasi alat alat yang digunakan dalam menolong persalinan seringkali menggunakan peralatan tradisional. Sedangkan persalinan yang ditolong oleh tenaga kesehatan menggunakan peralatan yang aman, bersih, dan steril sehingga mencegah terjadinya infeksi dan bahaya kesehatan lainnya (Prawirohardjo, 2008).

Tenaga kesehatan yang kompeten dalam menangani persalinan yaitu dokter umum, dokter kandungan (dokter spesialis kandungan dan kebidanan), dan bidan.  Kementerian kesehatan telah mewajibkan bahwa persalinan harus ditolong oleh tenaga kesehatan yang kompeten. Hal ini merupakan upaya untuk mencapai target Suistainable Development Goals (SDG’s) yang salah satunya bertujuan untuk menurunkan angka kematian ibu (AKI) dan angka kematian bayi (AKB) secara global. Namun pada kenyataanya dilapangan, meskipun pelayanan kesehatan bagi ibu dan anak telah tersebar, masih ditemukan berbagai masalah besar yaitu masih tingginya AKI dan AKB (Depkes, 2017).

              Derdasarkan data tahun 2020 dan tahun 2021 jumlah ibu yang bersalin di PONED Puskesmas Jonggol sangat rendah dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya, yang salah satunya disebabkan oleh adanya pandemi Covid-19 sehingga masyarakat masih enggan untuk beralin di fasilitas kesehatan.

Dari alasan tersebut kami Tim PONED Puskesmas Jonggol terdorong untuk membuat inovasi Persalinan Aman Di Puskesmas (PA DIMAS ) bagi seluruh Ibu bersalin yang ada di wilayah kerja Puskesmas Jonggol.

II.   Tujuan

A.       Tujuan Umum

         Menurunkan Angka Kematian Ibu dan Angka Kematian Bayi di wilayah kerja Puskesmas Jonggol.

 

B.      Tujuan Khusus

1.      Memberikan asuhan kebidanan yang komprehensip kepada ibu bersalin, ibu nifas dan bayi baru lahir

2.      Menurunkan resiko persalinan, nifas dan BBL

3.      Meningkatkan cakupan persalinan di fasilitas kesehatan Puskesmas Jonggol

4.      Meningkatkan Mutu layanan Puskesmas Jonggol

 

III. Sasaran

Ibu bersalin dalam dan luar wilayah Puskesmas Jonggol, baik ibu hamil normal maupun ibu hamil dengan resiko.

 

IV. Sumber Daya Manusia Kesehatan (SDMK)

SDM Kesehatan yang memberikan pelayanan di PONED Puskesmas Jonggol  sudah sesuai standart  baik dari segi jumlah maupun pengetahuan dan keterampilan, dengan data sebagai berikut :

Dokter Umum : 2 orang

Bidan                  : 16 orang

Pelatihan yang pernah diikuti : PONED, APN, PPGDON, Asfiksia

 

V.   Sarana dan prasarana

Gedung PONED Puskesmas Jonggol dibangun sejak tahun 2005, untuk memberikan pelayanan yang maksimal sudah diajukan pembangunan PONED baru sejak tahun 2017 dan akan terealisasi dibangun pada tahun 2023.

Sarana alat kesehatan sudah dilengkapi dan  didukung penuh dari pengadaan alkes yang bersumber dari BLUD.

 

VI.  Tahapan pelaksanaan kegiatan

Tahapan  inovasi PA DIMAS  sebagai berikut :

A.     Perencanaan

1.      Membuat kajian berdasarkan rendahnya capaian pelayanan persalinan di fasilitas Kesehatan PONED Puskesmas Jonggol

2.      Advokasi kepada Pimpinan Puskesmas terkait dukungan inovasi

3.      Membuat MOU dengan RS Rujukan

4.      Membuat Rencana kegiatan dengan melibatkan lintas program dan lintas sektor

B.      Penggerakan dan Pelaksanaan

1.    Sosialisasi tentang keberadaan PONED melalui pertemuan baik lintas program maupun lintas sektor.

2.    Sosialisasi PONED melalui kegiatan program yang dilaksanakan di 6 desa wilayah kerja Puskesmas Jonggol

3.    Penyuluhan tentang persalinan yang aman di Puskesmas di dalam gedung pada saat pelayanan USG yang di dukung oleh jejaring RS Rujukan

4.    Penyuluhantentang persalinan yang aman di Puskesmas  di luar gedung oleh lintas program

5.    Melaksanakan kegiatan deteksi dini resiko tinggi ibu hamil dengan melibatkan lintas program dan kemitraan dengan RS Rujukan

6.    Memfasilitasi senam ibu hamil yang dilaksanakan sebelum pelayanan USG

7.    Memberikan asuahan kebidanan kepada ibu Hamil, bersalin, Nifas dan bayi baru lahir serta rujukan bagi ibu yang mengalami komplikasi yang tidak bisa ditangani.

C.      Pengendalian, pengawasan dan Penilaian

Pelaksanaan kegiatan dikendalikan melalui Standar Operasional Prosedur (SOP), jadi bagi setiap pelaksana harus sesuai dengan SOP.

Pengawasan dilakukan melalui monitoring kegiatan yang dilakukan setiap bulan oleh penanggungjawab PONED.

Penilaian dapat dilihat dari hasil cakupan kunjungan ibu bersalin di PONED Puskesmas Jonggol, dilakukan setiap bulan dan dilaporkan ke kepala Puskesmas Jonggol dan Dinas Kesehatan.

 

VII.             Penutup

Persalinan merupakan salah satu rangkaian proses atau siklus dalam kehidupan manusia, walaupun secara alami persalinan bisa dilakukan spontan tetapi sangat diperlukan penanganan yang sehat dan aman. Fasilitas kesehatan merupakan sarana untuk membantu masyarakat dalam peroses persalinan tersebut dengan mengedepankan kesehatan dan keamanan bagi ibu dan bayi. 

Semoga dengan adanya pergerakan dari inovasi kami dapat mewujudkan harapan untuk menurunkan AKI dan AKB khususnya di wilayah kerja Puskesmas Jonggol umumnya bagi seluruh masyarakat yang ada di Kabupaten Bogor.